MENDESAIN PENGOLAHAN AIR BUANGAN RUMAH TANGGA ADALAH MUDAH!!!

Sebenarnya sulit gak sih mendesain sistem pengelolaan air buangan rumah tangga itu?

Apalagi bagi mereka yang sama sekali awam, dan barangkali menganggap bahwa perlu ahli khusus untuk menangani masalah sanitasi tersebut?

Kadang penjelasan teknis yang diberikan oleh “insinyur” itu juga cukup membuat “alergi” dan kurang dipahami karena memang sudah menjadi tugas mereka menjelaskan aspek teknisnya, tanpa harus “menyelam” jauh menuju pemahaman dasar.

Ada beberapa jenis sistem pengolahan limbah (rumah tangga) mulai dari yang sederhana seperti cubluk, septic tank, peresapan, hingga sistem pengolahan komunal yang “canggih”

Namun perlu di pahami disini bahwa semua jenis pengolahan yang sederhana hingga yang canggih sekalipun memiliki konsep yang sama yaitu : “BIARKAN WAKTU YANG MENJAWAB”

Lho artinya? betul!, artinya adalah bahwa secara sederhana dapat dijelaskan disini bahwa semua sistem pengolahan limbah itu bekerja dengan memanfaatkan MIKROORGANISME. Tidak perlu repot-repot mencari mikroorganisme, hanya berilah tempat berkumpul, maka mikroorganisme yang konon berlimpah di alam ini akan datang dan “tumbuh” sesuai dengan jenis dan kebutuhannya.

Perhitungan “rumit” yang muncul dalam mendesain pengolahan limbah adalah lebih kepada untuk mengantisipasi berapa banyak limbah yang mau di olah? dan berapa “waktu tinggal” minimum yang harus disediakan (biasanya 1-2 hari) agar mikroorganisme itu bisa “memakan” limbah hingga tuntas. Selebihnya ya..biar waktu yang menjawab!!

Semakin lama limbah “dipertemukan” dengan mikroorganisme, tentu semakin baik, karena konsep “biarkan waktu yang menjawab” itu tadi. Namun tentu saja semakin lama akan membutuhkan “ruang” yang lebih besar dan luas kan ?

Sistem pengolahan yang lebih “canggih” tidak lari dari konsep sederhana ini, namun diberi beberapa sentuhan sana-sini untuk menambah “efisiensi” pengolahan.

Nah selesai tugas kita sebenarnya dalam mendesign pengolahan limbah.

MUDAH KAN ?***

Comments are closed.